Selasa, 28 Januari 2014

Penunjuk waktu ala Indonesia

Entah Kenapa Orang Indonesia Itu Agak Susah Untuk Diajak Tepat Waktu, Dan Entah Kenapa Kita Seakan Bangga Dan Memaklumi Hal Tersebut. Ketika Ada Acara Ngaret Kita Bilang, ‘Ya Namanya Juga Indonesia’ Atau Kalau Misalkan Ketika Akan Menghadiri Acara Yang Menyebutkan Jam Mulai, Kita Akan Reflek Bilang Untuk Datang Satu Jam Kemudian. Salah Satu Penyebab Utama Orang Indonesia Suka Ngaret Adalah Karena Kita Sering Sekali Membuat Petunjuk Waktu Yang Gak Jelas. Seperti Misalnya:
  • Abis Magrib
Biasanya sih dimaksudkan setelah solat Magrib, karena waktunya singkat dan gak bisa digabung sama solat lainnya. Harusnya sih kalau ada perjanjian waktu Abis Magrib itu maksudnya ya, abis Adzan dan solat Magrib yaitu jam 6-6.30 petang. Tapi kenyataan di lapangan, abis magrib itu maksudnya ya malam deh pokoknya.

  • Setelah Jam Makan Siang
Bahwa makan siang yang sesungguhnya menurut standar kebudayaan dunia adalah jam 12.00-13.00. Berarti istilah after lunch itu seharusnya terjadi pada jam 13.05 paling telat. Tapi seringkali yang terjadi adalah waktu makan siang si orang yang menjanjikan, jadi kalau dia makan siang jam 3 sore ya seabis itu. Itu juga tergantung makannya berapa lama.

  • Maleman Deh
Definisi malem secara kamus besar indonesia itu kan setelah matahari tenggelam sampai matahari terbit lagi ya kan? Ada jarak waktu 12 jam diantaranya. ‘Maleman deh’ itu sebetulnya ada di quadran waktu yang mana? Kalau menurut kita sih, maleman itu adalah jam 21.00-24.00, lewat dari situ udah masuk dini hari. Tapi seringkali, perjanjian waktu ‘Maleman deh’ itu akan dilanjutkan dengan ‘Sori semalam gua ketiduran’.

  • Besok Ya
Ini juga nyebelin. ‘Besok ya’ itu ada 24 jam. Kalau dijanjikan ‘besok ya’ itu sangat ngambang sekali, karena bisa pagi, siang, sore, malam. Terus harus stand by 24 jam gitu, emangnya kehidupan cuma buat nungguin kepastian si ‘besok ya’ ini aja? Karena biasanya, ‘besok ya’ akan dilanjutkan dengan ‘sebelum makan siang’ , ‘abis makan siang’ atau ‘maleman deh’.

  • Ntar Ya
Petunjuk ‘Ntar’ ini sangatlah relatif pada setiap orang. Bisa dalam hitungan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan yang paling menyebalkan adalah, ‘Ntar Ya’ seringkali gak pernah kejadian karena ‘Ohiya gua lupa!’. Menurut kita sih ‘Ntar Ya’ itu harus segera direalisasikan dalam waktu kurang dari sejam.

Kenapa sih gak pake jam aja kalau janjian? kan bisa lebih jelas. Tapi mungkin emang mental orang indonesia yang gak suka memberikan kepastian. Eaa. (curcol).


Ada ide lain? Silakan share pendapat dan komentar kamu di kolom comments di bawah ya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar